TEORI AKUNTANSI
Tentang
LABA KOMPREHENSIF DAN PENYAJIANNYA
Disusun
Oleh:
Ria
Adriani/11090118
Dosen
Pembimbing : Fefi Indra Arza, SE., M.
Sc, AK
Program
Study : Pendidikan Ekonomi
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
STKIP (PGRI) SUMATERA BARAT
Tahun
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Laba
merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai, terutama bagi pemilik
karena angka laba diahrapkan cukup kaya untuk merepresentasikn kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Hasil laba didapatkan melalui laporan lab rugi
atauincome statemen yaitu laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan
selama periode tertentu. Dari laporan laba rugi ini informasi didapatkan untuk
membantu pemilik dalam pengambilan keputusan.
Laba
bersih yang didapatkan melalui laporan laba rugi merupakan suatu estimasi dan
mencerminkan sejumlah asumsi, para pemakai laporan lab-rugi menyadari
keterbatasan tertentu dalam informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi.
Adapun keterbatasan tersebut dapat dilihat
dari pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam
laopran laba-rugi,praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos
tertentu ketika mennetukan laba, meskipun pengaruh pos-pos ini cukup untuk
mempengaruhi kinerja perusahaan, sebgai cotohnya keuntungan dan kerugian yang
belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu idak dicatat dalam laporan lab-rugi apabila terdapat
ketidakpastian bahwa perubahan nilai tersebut akn betul-betul terealisasi.
Dengan adanya keterbatsan tersebut dperlukan pelaporan khusus yang membantu
dalam memberikan informasi yang lebih baik atau akurat.
Dalam
pelporan khusus yang perlu dilaporkan untuk melengkapi laoran laba-rugi yaitu
alokasi pajak intraperiode, laba per saham, laporan laba ditahan dan lab
komprehensif. Dari pelaporan khusus tersebut, saya sebagai penulis ingin
membahas lebih mendalam tentang laba komprehensif, dalam hal ini saya akan
membahas mengenai pengerrtian dan ruang lingkup laba komprehensif serta
bagimana penyajian laba komprehensif dalam pelaporan khusus tersebut.
1.2.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan maslah dari laatr
belakang diatas yaitu :
1. Apa
yang dimaksud laba komprehensif dan bagaimana ruang lingkup dari laba
komprehensif?
2. Bagaimana
Penyajian dari laba komprehensif?
1.3.
TUJUAN
MAKALAH
Adapun tujuan dari makalah ini
adalah :
1. Memahami
pengertian laba komprehensif dan ruang lingkup dari laba komprehensif
2. Mengetahui
penyajian dari laba komprehensif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN
DAN RUANG LINGKUP LABA KOMPREHENSIF
FASB dalam SFAC No. 3 dan 6
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan laba komprehensif adalah total perubahan
aktiva bersih (ekuitas) perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua
transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik.
Atau dengan kata lain, laba komprehensif terdiri atas seluruh perubahan aktiva
bersih yang berasal dari transaksi operasi.
Dalam
analisis keuangannya upaya
pendapatan komprehensif untuk mengukur jumlah total dari semua kejadian operasi
dan keuangan yang telah mengubah nilai kepentingan pemilik dalam bisnis. Hal
ini diukur pada basis per-share untuk menangkap efek dilusi dan pilihan. Ini
membatalkan efek dari transaksi ekuitas yang pemiliknya akan acuh tak acuh;
pembayaran dividen, share buy back dan penerbitan saham pada nilai pasar.
Hal ini dihitung dengan mendamaikan
nilai buku per saham dari awal periode sampai akhir periode. Ini secara
konseptual sama dengan mengukur pertumbuhan anak dengan menemukan perbedaan
antara tinggi badannya pada setiap ulang tahun. Semua item baris lainnya
dihitung, dan persamaan diselesaikan untuk laba komprehensif.
Beberapa
pendapat mengatakan bahawa Pendapatan komprehensif adalah jumlah laba bersih
dan barang-barang lainnya yang harus melewati laporan laba rugi karena termasuk
barang-barang seperti keuntungan yang belum direalisasi atau rugi dari efek
tersedia untuk dijual dan keuntungan kurs atau kerugian . Barang-barang ini
bukan merupakan bagian dari laba bersih , namun cukup penting untuk dimasukkan
dalam pendapatan komprehensif , memberikan pengguna lebih besar , gambaran yang
lebih komprehensif dari organisasi secara keseluruhan .
Pos-pos
atau barang-barang yang melwati laporan laba rugi akan dimasukkan menurut
konsep laba komprehensif. Laba
komprehensif meliputi semua suatu periode kecuali perubahan aktivitas
inivestasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Karena itu, laba
komprehenif meliputi semua pendapatan dan keuntungan beban dan kerugian yang
dilaporkan dalam laba bersih, dan selai itu juga mecakup keuntungan dam
kerugian yang tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas
pemegang saham. Pos-pos yang melewati laporan laba-rugi ini disebut laba
komprehensif lainnya.
Laba komprehensif lain berisi semua
perubahan yang tidak diizinkan untuk disertakan dalam laporan laba rugi . Hal
ini penting terutama untuk memahami perubahan yang sedang berlangsung dalam
nilai wajar aset perusahaan . Item yang
harusdimasukkan dalam pendapatan komprehensif lain meliputi:
1.
Efek
yang tersedia untuk dijual fair perubahan nilai yang sebelumnya ditulis sebagai
gangguan
2.
Efek
yang tersedia untuk dijual Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
3.
Lindung
nilai arus kas keuntungan dan kerugian instrumen perubahan dalam surplus revaluasi
4.
Keuntungan dan kerugian aktuaria atas program manfaat
pasti yang diakui sesuai dengan IAS 19
5.
Keuntungan dan kerugian pengukuran kembali aset
keuangan tersedia untuk dijual (IAS 39).
6.
Keuntungan
dan kerugian yang timbul dari transfer dari kategori tersedia untuk dijual ke
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo efek hutang yang belum direalisasi
7.
Keuntungan
dan kerugian transaksi mata uang intra - entitas di mana penyelesaian tidak
direncanakan atau diantisipasi di masa mendatang mata uang asing
8.
Keuntungan
dan kerugian yang lindung nilai dari suatu investasi dalam suatu entitas asing
transaksi valuta asing
9.
Selisih
kurs karena penjabaran mata uang asing
10. Keuntungan atau kerugian pensiun
imbalan pensiun atau pasca pensiun
Hal ini dapat diterima baik komponen
laporan laba bersih komprehensif lain dari pengaruh pajak yang bersangkutan ,
atau sebelum pengaruh pajak terkait dengan beban pajak penghasilan agregat
tunggal atau manfaat menunjukkan bahwa berhubungan dengan semua item pendapatan
komprehensif lain,
Barang yang akan dimasukkan dalam klasifikasi
ini mungkin jarang ditemui oleh bisnis yang lebih kecil , sehingga jenis
organisasi mungkin hanya kadang-kadang melaporkan pendapatan komprehensif lain
.
Menurut Dewan Standar Akuntansi
Keuangan ( FASB ) pendapatan komprehensif lain atau other comprehensive income ( OCI ) sebagai alat analisis
keuangan yang berharga . Tujuannya FASB menyatakan itu secara umum adalah untuk
menerbitkan panduan untuk meningkatkan komparabilitas , konsistensi dan transparansi
pelaporan keuangan. Untuk mencapai hal ini , ia telah berusaha untuk meningkatkan
keunggulan item yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lain .
FASB menjelaskan bahwa alasan utama
digunakannya istilah laba komprehensif adalah untuk membedakan laba
komprehensif dengan laba periode.
Perbandingan
Laba Periodik dengan Laba Komprehensif
Net
Income
|
Earning
|
|
|
200
140
(10)
|
200
140
(10)
|
|
70
(10)
|
70
(10)
|
|
60
(10)
(30)
|
60
(10)
|
|
50
|
|
|
20
|
Berdasarkan
tabel diatas dapat kita lihat bahwa antara laba periode dan laba komprehensif
mempunyai komponen utama yang sama yaitu, pendapatan, biaya, untung dan rugi.
Akan tetapi keduanya tidak sama karena beberapa komponen tertentu yang menjadi
elemen laba komprehensif tidak dimasukkan dalam perhitungan laba periode.
Komponen tersebut adalah:
a) Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu
untuk periode lalu dialami dalam periode berjalan diperlukan sebagai penentu
besarnya laba bersih.
b) Perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding
gains and losses) yang diakui dalam periode berjalan seperti untung rugi
perubahan harga pasar investasi saham sementara dan untung atau rugi penjabaran
mata uang asing.
Dalam
laporan keuangan yang berdasarkan aturan FASB harus menunjukkan laba periode
dan laba komprehensif. Maka laporan yang harus disajikan adalah laporan laba
periode (statement of earning) dan laporan laba komprehensif (statement
of comprehensive income). Hubungan antara laba periode dan laba
komprehensif dapat digambarkan sebagai berikut:
+
(-)
+
(-)
=
|
PendapatanBiayaKeuntungan
Kerugian
Earning
|
200
140
10
20
50
|
+
(-)
+
=
|
EarningPenyesuaian pengaruh
kumulatifPerubahan dalam ekuitas bukan dari pemilik
Comprehensive income
|
50
20
10
40
|
2.2.
PENYAJIAN
LABA KOMPREHENSIF
Laba komprehensif merupakan salah satu elemen statemen keuangan. Laba
komprehensif didefinisi sebagai perubahan ekuitas selama perioda yang berasal
dari sumber-sumber nonpemilik. Dengan dianutnya pendekatan laba semua-termasuk
atau laba komprehensif, masalahnya adalah bagaimana menyajikan
komponen-komponen pembentuk laba komprehensif dan bagaimana penyajian dalam
statmen laba-rugi. Berikut ini memuat komponen-komponen pembentuk statmen
laba-rugi.
Komponen-Komponen Pembentuk Statemen Laba-Rugi
1.
Seksi operasi utama (major operating activities section) :
a.
Penjualan atau pendapatan (sales or revenues)
b.
Kos barang terjual (cost of goods sold)
c.
Biaya penjualan (selling expenses)
d.
Biaya administrative atau umum (administrative or general expenses)
2.
Seksi operasi tambahan (secondary or auxiliary activities section)
:
a.
Pendapatan lainnya dan untung (other revenues and gains)
b.
Biaya lainnya dan rugi (other expenses and losses)
3.
Pajak penghasilan (income taxes)
4.
Operasi hentian / taklanjutkanan (discontinued operations)
5.
Pos-pos luar biasa / ekstraordiner (extraordinary items)
6.
Pengaruh kumulatif perubahan prinsip
akuntansi (cumulative effects of changes
in accounting principles)
7.
Pengaruh kumulatif perubahan estimate /
taksiran (cumulative effects of changes
in accounting estimates)
8.
Perubahan ekuitas nonpemilik lainnya (other nonowner changes in equity)
termasuk pos-pos penerobos
Pada
nomor 6 dan 7 dalam Komponen-Komponen Pembentuk Statemen Laba-Rugi juag
dikategori sebagai komponen perubahan ekuitas nonpemilik dan keduanya disebut pengaruh kumulatif perubahan akuntansi
atau penyesuaian kumulatif akuntansi
(cumulative accounting adjustments)
sehingga pos-pos selain yang masuk dalam kategori ini disebut dengan perubahan ekuitas nonpemilik lainnya (other nonowner changes in equity).
Karena pada nomor 1 sampai 8 semuanya masuk dalam statemen laba-rugi, angka
bersih yang diperoleh disebut dengan laba komprehensif (comprehensive income). Tujuan dimasukkannya nomor 8 dalam statemen
laba-rugi adalah untuk mencegah penyembunyian atau penghilangan (omissions) secara diskresioner pos-pos
laba atau rugi tertentu dari statemen laba-rugi. Dengan kata lain, tujuannya
adalah mencegah penyalahgunaan (abuse).
Nomor 6 dan 7
dikeluarkan dari laba bersih dan dilaporkan sebagai perubahan ekuitas
nonpemilik dan angka bersih yang diperoleh dari nomor 1 sampai 5 disebut dengan
laba perioda (earnings) dan laba perioda setelah nomor 6 dan 7 disebut laba perioda bersih (net earnings) atau tetap laba bersih.
Bila terjadi rugi, laba komprehensif menjadi rugi komprehensif. Laba
komprehensif dapat disebut pula perubahan
ekuitas nonpemilik total (total
nonowner changes in equity).
Terdapat dua pendekatan penyusunan statemen laba-rugi yaitu
:
1.
Pendekatan
satu-statemen (one-statement approuch)
untuk menyajikan
nomor 1 sampai 8. menyajikan kedelapan komponen tersebut dalam satu statemen
yang diberi judul statemen laba-rugi dan laba-rugi komprehensif (statement of income and comprehensive income).
2.
Pendekatan
dua-statemen memisahkan pelaporan
komponen 1 sampai 7 dalam statemen laba-rugi (statement of income) dan menyajikan pengaruh komponen 8 terhadap
laba perioda bersih dalam statemen laba-rugi komprehensif (statement of comprehensive income).
Biaya bunga (interest expenses)
dimasukkan dalam komponen biaya lainnya dan rugi. Angka bersih setelah biaya
lainnya dan rugi serta pajak penghasilan disebut laba dari operasi berlanjut (income
from continuing operatios). Jadi, komponen 1 sampai 3 disebut komponen
operasi (dalam arti luas) dan membentuk laba dari operasi berlanjut. Hal ini
berarti bahwa pos-pos dalam komponen pendapatan lainnya dan untung atau biaya
lainnya dan rugi tidak dipandang sebagai pos-pos nonoperasi. Oleh karena itu,
pos-pos dalam komponen 4 sampai 8 sering disebut pos-pos takregular atau takteratur (irregular items). Pengertian takregular
menjadi masalah bila dikaitkan dengan makna takumum atau takbiasa (unusual) dan luar biasa atau ekstraordiner
(extraordinary). Persoalannya
adalah kapan suatu pos harus dikategori sebagai komponen 2, 5, atau lainnya.
Bila masuk komponen 5, apakah pos tersebut takbiasa atau luar biasa. Kriteria
unutk mengklasifikasi suatu kejadian atau transaksi yang membentuk pos-pos luar
biasa yaitu :
a.
ketakbiasaan
(unusual nature)
b.
ketakseringan keterjadian (infrequency of occurence)
c.
materialitas (materiality)
Untuk
mengkategori suatu kejadian atau transaksi ke dalam pos luar biasa, ketiga
karakteristik tersebut harus dipenuhi. Ketakbiasaan berarti bahawa kejadian
atau transaksi yang melandasi suatu pos mempunyai tingkat keabnormalan yang
tinggi dan harus jelas-jelas merupakan jenis yang sama sekali tidak berkaitan
atau hanya berkaitan secara insidental dengan kegiatan perusahaan dalam konteks
lingkungan beroperasinya perusahaan. Ketakseringan keterjadian / terjadinya
berarti bahwa kejadian atau transaksi yang melandasi suatu pos merupakan jenis
yang bukan harapan umum atau yang tidak diantisipasi akan terjadi di masa
datang dalam konteks lingkungan beroperasinya perusahaan.
Materialitas berarti
bahwa kejadian atau transaksi yang melandasi suatu pos harus diklasifikasi
secara terpisah sebagai pos luar biasa hanya kalau iumlah yang terlibat
material dalam kaitannya dengan atau relatif terhadap angka laba sebelum pos
luar biasa, kecenderungan (trend)
laba perioda sebelum pos luar biasa, atau ukuran materialitas yang lain. Bila
suatu pos material teapi hanya memenuhi kriteria a atau b, tidak dapat
diklasifikasi sebagai pos luar biasa.
Contoh pos-pos yang
dapat dimasukkan dalam kategori ini misalnya adalah penghapusan piutang,
sediaan, serta kos riset dan pengembangan; untung atau rugi penjabaran valuta
asing termasuk akibat devaluasi atau revaluasi; untung atau rugi pelepasan
segmen bisnis; untung atau rugi penjualan aset fisis; efek pemogokan; dan
penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang. Intinya, pos-pos material yang
tak biasa atau taksering, tetapi tidak keduanya, masuk dalam kategori ini. Mereka dilaporkan dalam seksi / komponen terpisah di atas
pos ekstraordiner. Dapat juga dilaporkan dalam seksi operasi tambahan kalau
jumlahnya tidak material.
Berikut ini adalah contoh Penyajian Statemen Laba-Rugi
Komprehensif Pendekatan Dua Statemen:
PT
ABC
Statemen
Laba-Rugi
Untuk
Tahun Berakhir 31 Desember 200X
(dalam rupiah)
Pendapatan
/ Penjualan 51.680.000
Kos
barang terjual (28.430.000)
Laba kotor penjualan 23.250.000
Biaya
penjualan dan administratif (12.500.000)
Laba dari operasi utama 10.750.000
Pendapatan
lainnya dan untung 1.630.000
Biaya
lainnya dan rugi (795.000) 835.000
Laba dari operasi berlanjut, sebelum pajak 9.915.000
Pajak
penghasilan
(2.225.000)
Laba dari operasi berlanjut 7.690.000
(income from continuing operations)
Operasi
hentian, setelah pajak (290.000)
Laba sebelum pos ekstraordiner dan pengaruh 7.400.000
kumulatif
perubahan akuntansi
Pos-pos
ekstraordiner, setelah pajak 150.000
Laba perioda (earnings) 7.550.000
Pengaruh
kumulatif perubahan akuntansi, setelah pajak 365.000
Laba perioda bersih (net earnings) / laba bersih 7.915.000
PT ABC
Statemen Laba-Rugi Komprehensif
Untuk Tahun Berakhir 31
Desember 200X
(dalam rupiah)
Laba
perioda bersih 7.915.000
Perubahan
ekuitas nonpemilik lainnya:
Penyesuaian penjabaran mata uang asing 314.500
Untung belum terealisasi atas sekuritas 56.500 371.000
Laba komprehensif 8.286.000
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pos-pos takregular dilaporkan seperti
pada contoh di atas. Pos-pos material yang tidak memenuhi kriteria
ekstraordiner dilaporkan terpisah antara seksi operasi hentian dan seksi pos
ekstraordiner.
Dalam penyajian komprehenif
lainnya FASB memutuskan bahwa komponen laba komprehesnift lainnya harus
disajikan dengan salah satu dari tiga cara berikut ini :
1.
Laporan Laba rugi kedua yang terpisah
Pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang
terpisah mengidikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang diidentifikasikan
sebagai laba komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan
dan kerugia tradisional. Di smping itu,
hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan laporan lab-rugi
komprehensift terlihat jelas karena lab-bersih merupakan titik awal dalam
laporan lab-rugi komprehensif.
2.
Laporan laba rugi dan laba komprehensif
gabungan
Dalam pendekatan ini, laba bersih tradisional adalah
subtotal, sementara total laba komprehensif ditunjukan sebgai total akhir.
Laporan gabungan ini memiliki keunggulan karena tidak perlu membuat laporan
keuangan baru. Akan tetapi, meyembunyikan laba bersih sebgai subtotal dalam
laporan merupakan salah satu kelemahannya.
V.
GILL INC
Laporan
Laba-Rugi
Untuk
Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007
Pendapatan penjualan
$ 800.000
Harga Pokok Penjualan ($
600.000)
Laba kotor
$ 200.000
Beba Operasi
$ 90.000
Laba bersih $
110.000
V.
GILL INC
Laporan
Laba-Rugi Komprehensif
Untuk
Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007
Laba Bersih $
110.000
Laba Komprehensif lainnya
Keuntungan penahanan yang
belum-terealisasi setelah pajak $ 30.000
belum-terealisasi setelah pajak $ 30.000
Laba
Komprehensif $
140.000
3.
Laporan Ekiutas pemegang saham
Laporan ini melaporkan perubahan dalam
setiap akun ekuitas pemegang saham dan total ekuitas pemegang saham selama
tahun berjalan. Laporan ekiutas pemegang saham biasanya disajikan dalam format
berkollom (columnar from) untuk setiap akun dan total ekuitas pemegang saham.
U tuk mengilustrasikan penyajiannya,
asumsikan informasi yang sma unyuk V. Gill Inc dan bahawa perusahaan ini
memiliki saldo akun ekuitas pemegang saham berikut pada awal tahun 2007 : Saham
biasa, $300.000; Laba ditahan, $50.000 dan akumulasi laba komprehensift
lainnya, $60.000. Tidak ada perubahan yang terjadi dalam akun saham biasa
selama tahun berjalan.
V.
GILL INC
Laporan
Ekuitas Pemegang Saham
Untuk
Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007
Saldo awal
Laba
Komprehnif :
Laba Bersih
Laba
Komprehensif Lainnya:
Keuntungan
penahanan
Yang
belum teralisasi
Setelah
pajak
Laba
Komprehensif
Saldo Akhir
|
Total
|
Laba
Komprehensif
|
Laba
Ditahan
|
Akumulasi Laba
Komprehensif Lainnya
|
Saham Biasa
|
$ 410.000
$
110.000
$ 30.000
$ 550.000
|
$ 110.000
$ 30.000
$ 140.000
|
$ 50.000
$ 110.000
$ 160.000
|
$ 60.000
$ 30.000
$ 90.000
|
$ 300.000
$ 300.000
|
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
FASB dalam SFAC No. 3 dan 6
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan laba komprehensif adalah total perubahan
aktiva bersih (ekuitas) perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua
transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari
pemilik. Atau dengan kata lain, laba komprehensif terdiri atas seluruh
perubahan aktiva bersih yang berasal dari transaksi operasi.
Beberapa
pendapat mengatakan bahawa Pendapatan komprehensif adalah jumlah laba bersih
dan barang-barang lainnya yang harus melewati laporan laba rugi karena termasuk
barang-barang seperti keuntungan yang belum direalisasi atau rugi dari efek tersedia
untuk dijual dan keuntungan kurs atau kerugian . Barang-barang ini bukan
merupakan bagian dari laba bersih , namun cukup penting untuk dimasukkan dalam
pendapatan komprehensif , memberikan pengguna lebih besar , gambaran yang lebih
komprehensif dari organisasi secara keseluruhan .
Terdapat dua pendekatan penyusunan statemen laba-rugi yaitu
:
1.
Pendekatan
satu-statemen (one-statement approuch)
2.
Pendekatan
dua-statemen (statement of income)
Dalam penyajian
komprehenif lainnya FASB memutuskan bahwa komponen laba komprehesnift lainnya
harus disajikan dengan salah satu dari tiga cara berikut ini :
1.
Laporan Laba rugi kedua yang terpisah
2.
Laporan laba rugi dan laba komprehensif
gabungan
3.
Laporan Ekiutas pemegang saham
3.2.
SARAN
Makalah ini diharapkan kepada pembaca
dapat memahami dan mengertia mengani laporan khusus menganai laba komprehensif
serta dapat menambah wawasan mengenai ruang lingkup dan cara penyajian laba
komprehensif.
DAFTAR
PUSTAKA
Soewardjono.
2005. Teori Akuntansi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Niswonger.
Dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Erlangga. Jakarta
Kieso,
Donald E. Dkk. 2007.Akuntansi Intermediate. Erlangga. Jakarta
Makasih ya informasinya :)
BalasHapusMau tanya, berarti net income itu sudah termasuk oci gak? Atau keduanya berbeda?
BalasHapusTerima kasih atas informasinya
BalasHapusçekmeköy toshiba klima servisi
BalasHapuskartal beko klima servisi
ataşehir toshiba klima servisi
çekmeköy beko klima servisi
ataşehir beko klima servisi
maltepe lg klima servisi
maltepe alarko carrier klima servisi
kadıköy alarko carrier klima servisi
kartal toshiba klima servisi