BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Strategi pembelajaran
merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang artinya strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajarn serta arah dari semua keputusan penyusunan starategi
adalah pencapaian tujuan.
Dalam mengimplementasi
stategi pembelajaran seorang guru harus mempertimbangkan strategi apa yang
ingin digunakan dalam proses pembelajaran. Ada beberapa strategi pembelajaran
yang bisa digunakan oleh seorang guru yaitu strategi pembelajaran berorientasi
aktivitas siswa, strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran
inkuiri, strategi pembelajaran kooperatif dan masih banyak strategi
pembelajaran yang bisa digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran.
Dari beberapa strategi
pembelajaran kami akan mengkaji mengenai strategi pembelajaran berorientasi
pada siswa, dimana pembelajaran yang didesain untuk membelajarkan siswa yang
artinya sistem pembelajaran menepatkan siswa sebagai subjek belajar selain itu seorang
guru harus dapat menciptakan suasana siswa aktif menggali informasi, bertanya,
mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya. Keaktifan siswa ini sangat
penting untuk membentuk siswa menjadi kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu
untuk kepentingan dirinya dan juga orang lain. Pembelajaran ini juga mampu
mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran dan pengalaman siswa
lebih diutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan.Seperti yang telah dikemukakan
oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 dikatakan bahwa
proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenagkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
srta psikologis peserta didik. Hal ini menunjukan bahwa mengajar yang didesain
guru harus berorientasi pada siswa.
1.2. RUMUSAN MASLAH
1.
Apa konsep yang digunakan dalam PBAS?
2.
Bagaimana prosedur dari PBAS?
3.
Bagaimana penerapan PBAS dalam proses
pembelajaran?
1.3
TUJUAN
MAKALAH
Tujuan dari pembahasan
makalah ini adalah :
1.
Dapat Memahami konsep yang digunakan
dalam PBAS.
2.
Dapat Mengetahui prosedur atau
langkah-langkah dalam PBAS.
3.
Dapat mengetahui cara penerapan dari
strategi PBAS dalam proses pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. KONSEP PBAS
PBAS dapat dipandang
sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas
siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Dari konsep tersebut
ada dua hal yang harus dipahami yaitu :
1.
Di pandang dari sisi proses pembelajaran
PBAS
menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki
keseimbangan antara aktivitas fisik,mental, termasuk emosional dan aktivitas
intelektual. Misalnya seorang siswa yang tampaknya mendengarkan saja, tidak
berarti memiliki kadar PBAS yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang
sibuk mencatat. Sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif,
misalnya menyimak, menganalisis dan befikir.
2.
Di pandang dari sisi hasil belajar
PBAS
menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuna initelektual
( kognitif ), sikap ( afektif ), dan keterampilan ( psikomotor ). Artinya,
dalam PBAS pementukan siswa secara utuh merupakan tujuan utama dalam proses
pembelajaran.Pembentukan tersebut bertujuan menjadikan siswa yang cerdas
sekaligus siswa yang memilki sikap positif dan secra motorik terampil, misalnya
kemampuan menggeneralisasi, kemampuan mengamati, kemampuan mecari data,
menganlaisis dan lain sebaginya.
PBAS merupakan sebagai
salah satu bntuk inovasi dalam memperbaiki kulitas proses belajar mengajar yang
bertujuan untuk membantu peserta didik agar bis belajar mandiri dan kreatif,
sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
menunjang terbentuknys kepribadian mandiri.
2.2.
PROSEDUR
PBAS
Strategi yang telah disusun
oleh guru harus di implementasikan terhadap kegiatan belajar mengajar. Untuk
itu seorang guru harus mengetahui langkah-langkah atau prosedur dalam
menerapkan strategi tersebut.
1.
Mengemukakan alternative tujuan
pembelalajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2.
Tujuan pembelajaran tidak semata-mata
ditentukan oleh guru, akan tetapi diharapkan siswapun terlibat dalam menentukan
dan merumuskan tujuan pembelajaran.
3.
Menyusun tugas-tugas belajar bersama
siswa.
Tugas-tugas tidak hanya ditentukan oleh
guru melainkan melibatkan siswa. Hal ini penting dilakukan untuk memupuk
tanggung jawab siswa.
4.
Memeberikan informasi tentang kegiatan
pembelajaaan yang harus dilakukan.
Dengan pemebritahuan rencana
pembelajaran, maka siswa akan semakin paham apa yang harus dilakukan. Hal ini
dapat mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan kreatif.
5.
Memberikan motivasi, mendorong siswa
untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
Melauli pertanyaan guru dapat mendorong
agar siswa termotivasi untuk belajar serta membimbing siswa berfikir kritis dan
kreatif
6.
Memberikan bantuan pelayanan pada siswa
yang membutuhkan.
Siswa memiliki kemampuan yang sangat
beragam, oleh karena itu guru perlu melakukan kontrol kepada siswa untuk
melayani setiap siswa.
7.
Membantu siswa dalam menarik suatu
kesimpulan.
Guru tidak menyimpulkan sendiri pokok
bahasan yang dipelajari ,proses dan kesimpulan yang ditarik sebaiknya dilakukan
oleh siswa dengan guru sebagai pembantu dan pengarah dalam merumuskan
kesimpulan
2.3. PENERAPAN PBAS
Dalam kegiatan belajar
mengajar PBAS diterapkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengar,
beriskusi, memproduksi sesuatu, meenyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain
sebagainya. Kadar PBAS tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan
tetapi ditentukan oleh aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual, dan
emosional. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui suatu proses
memiliki kadar PBAS tinggi, sedang atau lemah dapat dilihat dari kriteria
penerapan PBAS dalam proes pembelajaran.
Kriteria penerapan PBAS
menggambarkan seajuah mana keterlibatan siswa dalam perencanaan pembelajaran
baik dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun dalam
mengevaluasi hasil belajar. Semakin siswa terliabat dalam ketoga aspek
tersebut, maka kadar PBAS semakin tinggi.
1.
Kadar PBAS dilihat dari proses
perencanaan
a. Adanya
keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
dan kemmpuan serta pengalaman dan motivasi.
b. Adanya
keterlibatan siswa dalam menyusun perencanaan pembelajaran.
c. Adanya
keterlibatan siswa dalam menentukan dannmemilih sumber belajar yang diperlukan
d. Adanya
keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan
digunakan.
2.
Kadar PBAS dilihat dari proses
pembelajaran
a. Adanya
keterlibatan siswa dalam setiap proses pembelajaran.
b. Siswa
belajar secara langsung.
c. Adanya
keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang konduktif.
d. Keterlibatan
siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber belajar.
e. Adanya
keterlibatkan siswa dalam melakukan perkara.
f. Terjadinya
interaksi multi-arah antara siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa.
3.
Kadarr PBAS ditinjau darikegiatan
evaluasi pembelajaran
a. Adanya
keterlibatn siswa untuk mengevalusai hasil belajaranya sendiri.
b. Keterlibatan
siswa dalam melaksanakan kegaiatan seperti tes secara mendiri.
c. Kemampuan
siswa untuk menyusun laopran hasil belajar yang diperoleh.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
PBAS dapat dipandang
sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas
siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
Seorang guru harus
mengetahui langkah-langkah atau prosedur dalam menerapkan strategi tersebut ,
adapun langkah-langkahnya yaitu :
1.
Mengemukakan alternative tujuan
pembelalajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2.
Menyusun tugas-tugas belajar bersama
siswa.
3.
Memeberikan informasi tentang kegiatan
pembelajaaan yang harus dilakukan.
4.
Memberikan motivasi, mendorong siswa
untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
5.
Memberikan bantuan pelayanan pada siswa
yang membutuhkan.
6.
Membantu siswa dalam menarik suatu
kesimpulan.
Dalam kegiatan belajar
mengajar PBAS diterapkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengar,
beriskusi, memproduksi sesuatu, meenyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain
sebagainya. Kadar PBAS tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan
tetapi ditentukan oleh aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional.
3.2. SARAN
Dengan adanya makalah
ini diharapkan kepada teman-teman dan pembaca dapat membantu memahami strategi
pembelajaran yang berorientasi siswa serta menambah wawasan mengenai strategi
pembelajaran yang berorientasi pada siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Sanjaya,
Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta. PRENADA MEDIA GROUP
Wahyuni, Sri & Aemiati. 2011 . Strategi Belajar
Mengajari.Padang. STKIP PGRI SUMBAR
http://welitri0922138.blogspot.com/2012/02/strategi-pembelajaran-berorientasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar