Sabtu, 21 Desember 2013

PBAS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       LATAR BELAKANG
Strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang artinya strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajarn serta  arah dari semua keputusan penyusunan starategi adalah pencapaian tujuan.
Dalam mengimplementasi stategi pembelajaran seorang guru harus mempertimbangkan strategi apa yang ingin digunakan dalam proses pembelajaran. Ada beberapa strategi pembelajaran yang bisa digunakan oleh seorang guru yaitu strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa, strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran kooperatif dan masih banyak strategi pembelajaran yang bisa digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran.
Dari beberapa strategi pembelajaran kami akan mengkaji mengenai strategi pembelajaran berorientasi pada siswa, dimana pembelajaran yang didesain untuk membelajarkan siswa yang artinya sistem pembelajaran menepatkan siswa sebagai subjek belajar selain itu seorang guru harus dapat menciptakan suasana siswa aktif menggali informasi, bertanya, mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya. Keaktifan siswa ini sangat penting untuk membentuk siswa menjadi kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan juga orang lain. Pembelajaran ini juga mampu mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran dan pengalaman siswa lebih diutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan.Seperti yang telah dikemukakan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenagkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik srta psikologis peserta didik. Hal ini menunjukan bahwa mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada siswa.
1.2.       RUMUSAN MASLAH
1.        Apa konsep yang digunakan dalam PBAS?
2.        Bagaimana prosedur dari PBAS?
3.        Bagaimana penerapan PBAS dalam proses pembelajaran?

1.3         TUJUAN MAKALAH
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah :
1.        Dapat Memahami konsep yang digunakan dalam PBAS.
2.        Dapat Mengetahui prosedur atau langkah-langkah dalam PBAS.
3.        Dapat mengetahui cara penerapan dari strategi PBAS dalam proses pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       KONSEP PBAS
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami yaitu :
1.        Di pandang dari sisi proses pembelajaran
PBAS menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik,mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Misalnya seorang siswa yang tampaknya mendengarkan saja, tidak berarti memiliki kadar PBAS yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dan befikir.
2.        Di pandang dari sisi hasil belajar
PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuna initelektual ( kognitif ), sikap ( afektif ), dan keterampilan ( psikomotor ). Artinya, dalam PBAS pementukan siswa secara utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran.Pembentukan tersebut bertujuan menjadikan siswa yang cerdas sekaligus siswa yang memilki sikap positif dan secra motorik terampil, misalnya kemampuan menggeneralisasi, kemampuan mengamati, kemampuan mecari data, menganlaisis dan lain sebaginya.
                     
PBAS merupakan sebagai salah satu bntuk inovasi dalam memperbaiki kulitas proses belajar mengajar yang bertujuan untuk membantu peserta didik agar bis belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menunjang terbentuknys kepribadian mandiri.



2.2.   PROSEDUR PBAS
Strategi yang telah disusun oleh guru harus di implementasikan terhadap kegiatan belajar mengajar. Untuk itu seorang guru harus mengetahui langkah-langkah atau prosedur dalam menerapkan strategi tersebut.
1.        Mengemukakan alternative tujuan pembelalajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2.        Tujuan pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi diharapkan siswapun terlibat dalam menentukan dan merumuskan tujuan pembelajaran.
3.        Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.
Tugas-tugas tidak hanya ditentukan oleh guru melainkan melibatkan siswa. Hal ini penting dilakukan untuk memupuk tanggung jawab siswa.
4.        Memeberikan informasi tentang kegiatan pembelajaaan yang harus dilakukan.
Dengan pemebritahuan rencana pembelajaran, maka siswa akan semakin paham apa yang harus dilakukan. Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan kreatif.
5.        Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Melauli pertanyaan guru dapat mendorong agar siswa termotivasi untuk belajar serta membimbing siswa berfikir kritis dan kreatif
6.        Memberikan bantuan pelayanan pada siswa yang membutuhkan.
Siswa memiliki kemampuan yang sangat beragam, oleh karena itu guru perlu melakukan kontrol kepada siswa untuk melayani setiap siswa.
7.        Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.
Guru tidak menyimpulkan sendiri pokok bahasan yang dipelajari ,proses dan kesimpulan yang ditarik sebaiknya dilakukan oleh siswa dengan guru sebagai pembantu dan pengarah dalam merumuskan kesimpulan

2.3.       PENERAPAN PBAS
Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS diterapkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengar, beriskusi, memproduksi sesuatu, meenyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Kadar PBAS tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan tetapi ditentukan oleh aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui suatu proses memiliki kadar PBAS tinggi, sedang atau lemah dapat dilihat dari kriteria penerapan PBAS dalam proes pembelajaran.
Kriteria penerapan PBAS menggambarkan seajuah mana keterlibatan siswa dalam perencanaan pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun dalam mengevaluasi hasil belajar. Semakin siswa terliabat dalam ketoga aspek tersebut, maka kadar PBAS semakin tinggi.
1.        Kadar PBAS dilihat dari proses perencanaan
a.    Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemmpuan serta pengalaman dan motivasi.
b.    Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun perencanaan pembelajaran.
c.    Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dannmemilih sumber belajar yang diperlukan
d.   Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan.
2.        Kadar PBAS dilihat dari proses pembelajaran
a.    Adanya keterlibatan siswa dalam setiap proses pembelajaran.
b.    Siswa belajar secara langsung.
c.    Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang konduktif.
d.   Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber belajar.
e.    Adanya keterlibatkan siswa dalam melakukan perkara.
f.     Terjadinya interaksi multi-arah antara siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa.
3.        Kadarr PBAS ditinjau darikegiatan evaluasi pembelajaran
a.    Adanya keterlibatn siswa untuk mengevalusai hasil belajaranya sendiri.
b.    Keterlibatan siswa dalam melaksanakan kegaiatan seperti tes secara mendiri.
c.    Kemampuan siswa untuk menyusun laopran hasil belajar yang diperoleh.



BAB III
PENUTUP



3.1.       KESIMPULAN
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
Seorang guru harus mengetahui langkah-langkah atau prosedur dalam menerapkan strategi tersebut , adapun langkah-langkahnya yaitu :
1.        Mengemukakan alternative tujuan pembelalajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
2.        Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.
3.        Memeberikan informasi tentang kegiatan pembelajaaan yang harus dilakukan.
4.        Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
5.        Memberikan bantuan pelayanan pada siswa yang membutuhkan.
6.        Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.

Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS diterapkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengar, beriskusi, memproduksi sesuatu, meenyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Kadar PBAS tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan tetapi ditentukan oleh aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional.

3.2.       SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman dan pembaca dapat membantu memahami strategi pembelajaran yang berorientasi siswa serta menambah wawasan mengenai strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa.



DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. PRENADA MEDIA GROUP
Wahyuni, Sri & Aemiati. 2011 . Strategi Belajar Mengajari.Padang. STKIP PGRI SUMBAR
http://welitri0922138.blogspot.com/2012/02/strategi-pembelajaran-berorientasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar